Mantan Karyawan Tuding Facebook Kirim Data Pengguna ke Polisi

 Jakarta - Facebook dan induk perusahaannya, Meta, selalu dekat sama pro-kontra. Menurut sebuah laporan, bekas pegawai Facebook Brennan Lawson baru saja ini akui dianya dikeluarkan perusahaan karena hal berkaitan Facebook. Agen Slot Terpercaya



Lawson, seperti diambil dari Gizchina, Jumat (8/7/2022), menanyakan praktek malu-maluin yang sudah dilakukan oleh Facebook.

Bagaimana kemenangan maksimum slot Pragmatic Play dibandingkan dengan slot penyedia lain

Dalam sebuah tuntutan pada sisa tempat kerjanya, Lawson terdaftar tergabung dengan Facebook pada Juli 2018 dan bekerja dengan moderator content Facebook.


Kerjanya mewajibkan Lawson untuk menyaksikan beragam content kekerasan, terhitung didalamnya pemenggalan kepala sampai kekerasan seksual pada anak-anak.


Content yang disaksikan oleh bekas pegawai Facebook Brennan Lawson dan teamnya benar-benar peka, sampai mengundang perhatian wartawan, penegak hukum, dan pemerintahan.


Lawson menjelaskan, Facebook mengenalkan algoritme pada 2019 yang memungkinkannya anggota teamnya terhubung data Facebook Messenger walau sudah dihapus pemakai.


Ini terang tidak stabil dengan claim Facebook ke pemakai. Sepanjang tahun, Facebook mengeklaim, demikian pemakai hapus content, content itu akan lenyap secara tetap. Tetapi, Lawson menunjuk Facebook berbohong ke beberapa pemakainya.


Bekas pegawai Facebook ini mengeklaim, perusahaan memakai algoritme untuk terhubung data pemakai Facebook saat penegak hukum minta data berkaitan terdakwa kejahatan. "Untuk membikin Facebook memberikan dukungan pemerintahan, team Lawson akan memakai prosedur back-end untuk mendapati jawaban yang diperlukan penegak hukum, saat sebelum tentukan seberapa banyak data yang hendak dibagi (ke penegak hukum)," kata tuntutan itu.


Lawson selanjutnya menanyakan legalitas algoritme dalam suatu pertemuan. Sebagai balasan, perusahaan ambil perlakuan. Lawson menyangka peretasan account neneknya ialah argumen pemberhentiannya.


Menurut dia, pada 2019, account Facebook nenek Lawson tiba-tiba tidak dapat berperan normal. Serupa dengan kasus peretasan.


Lawson menjelaskan, ia arahkan kasus neneknya lewat aliran pas, buat mengembalikan account itu. Tetapi perusahaan masih tetap mengeluarkannya dan menyebutkan Lawson tidak ikuti peraturan perusahaan.


Meta mengeklaim, Lawson sudah masukkan alamat e-mail neneknya ke alat administratif tanpa ijin. Meta pun tidak memberi komentar sah atas kasus ini.


Mga Komento

Mga sikat na post sa blog na ito

Waging the milk price war

SMALL TOWNS MAY BE GREEN BUT UNHEALTHY

The Mavericks, seminar finalists in 2022, took a 12-point top in the very initial fifty percent however the